Nak, Ayah juga lupa.


Dengar, Nak : Ayah mengatakan ini pada saat kau terbaring dalam tidurmu yang lelap, sebelah tangan kecil merayap di bawah pipimu dan rambutmu yang lembut lengket pada dahimu yang lembab. Ayah menyelinap masuk seorang diri ke kamarmu. Baru beberapa menit yang lalu, ketika Ayah sedang membaca koran di ruang perpustakaan, satu sapuan sesal yang amat dalam menerpa Ayah. Dengan perasaan bersalah Ayah datang masuk menghampiri pembaringanmu.